Ketika libur siswa tidak selaras dengan cuti orang tua, tekanan pengasuhan pun meningkat.
花, apakah kamu melihat “libur es dan salju” di Xinjiang dan Jilin? Anak-anak sangat senang, tapi banyak orang tua justru pusing.
Rekan kerjaku juga membicarakannya. Anak-anak libur, tapi orang tua tidak bisa sembarangan cuti, akhirnya ada anak yang hanya di rumah tanpa kegiatan.
Sebenarnya niat awal kebijakan ini bagus, seperti “libur panen gandum” dulu, agar anak keluar dari kelas dan dekat dengan alam. Tapi tekanan pengasuhan di dunia nyata memang besar.
Kalau libur bisa disambung dengan akhir pekan, orang tua akan lebih mudah mengatur waktu. Dan cuti berbayar harus benar-benar diterapkan agar jadi dukungan nyata.
Banyak rekan di kantor bilang, liburnya memang bertambah, tapi bisa diambil atau tidak itu soal lain. Orang tua lanjut usia juga sulit membawa anak ke luar.
Menurutku, pola pikir keluarga juga penting. Ada orang tua yang begitu libur langsung ingin ‘pergi jauh’, anak-anak pun saling membandingkan. Padahal taman dekat rumah atau museum kecil juga bisa menyenangkan.
Benar, pendidikan bukan sekadar ‘check-in’ wisata. Selama orang tua mau meluangkan waktu menemani, libur singkat pun bisa bermakna.
Semoga ke depan kebijakan dan layanan makin baik, sehingga anak-anak bisa menikmati libur dan orang tua tidak terlalu cemas.
Mengapa memilih aplikasi ini
Tanya AI, putar ulang audio, simpan kosakata, dan pantau progresmu
Tersedia 1.000+ dialog dan 500+ artikel Easy Mandarin News.
Gunakan fitur ulang, atur kecepatan audio, dan simpan kata ke flashcard.
Dapatkan penjelasan instan tentang tata bahasa dan struktur kalimat.